Istilah “profesionership” mungkin masih jarang terdengar. Kebanyakan pekerja profesional seperti dokter dan pengacara bekerja di satu badan tertentu. Padahal mereka pun bisa mengembangkan bisnis sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Salah satu sosok yang menjalani profesionership ini adalah dokter gigi cantik di balik Klinik OMDC, drg. Oktri Manessa.
Berawal dari perjalanan tugasnya ke salah satu kabupaten di Nangroe Aceh Darussalam, drg. Oktri terjun langsung menangani masyarakat yang masih sangat awam tentang kesehatan gigi. Ia menemukan kenyataan bahwa dokter gigi masih dianggap sesuatu yang “elit” dan mahal. Jika tak sakit gigi, berarti gigi kita sehat. Padahal siapa bilang?
Pemikiran seperti ini ternyata tak hanya ditemukan di daerah saja, tapi juga di perkotaan. Sepulangnya ke Jakarta, dokter Oktri melakukan survey kepada 100 orang tentang image dokter gigi. Ternyata dua poin teratasnya adalah mahal dan menakutkan. Melalui hasil survey ini, dokter Oktri membulatkan keputusan untuk mendirikan klinik gigi yang jauh dari kesan mahal dan menakutkan.
Tepatnya tahun 2013, ia bersama suaminya, Toto Syarief Hidayatulloh, mendirikan Klinik OMDC di daerah Tanjung Barat (sekarang berpindah ke Jl Buncit Raya No 6, Mampang, Jakarta Selatan). Ia membuat konsep yang lain dari biasanya, yaitu sebuah klinik gigi dengan harga sangat terjangkau tapi tetap memberikan kualitas terbaik. Konsep fun and friendly pun dikembangkan, dari mulai sapaan ramah OB ketika membuka pintu, front office yang cepat tanggap dan penuh senyuman, sampai dokter yang profesional. Warna pink fuschia dan ilustrasi kartun mewarnai dekorasi klinik ini. Tak heran jika banyak yang menyebut tempat ini seperti tempat rekreasi, bukan klinik gigi.
Lebih dari itu semua, harga terjangkau yang ia berikan adalah satu misi sosial karena semua lapisan masyarakat berhak mendapatkan perawatan gigi. Dokter Oktri selalu ingat akan sumpah dokter yang ia ucapkan, “Saya membaktikan hidup saya untuk kepentingan kemanusiaan.”
Ini menandakan bahwa semua dokter memiliki tanggung jawab sosial, dan OMDC adalah salah satu tempatnya. Meskipun awalnya, tak mudah bagi dokter Oktri untuk mengumpulkan dokter yang memiliki pemahaman ini. Apalagi dengan usianya yang masih sangat muda, dan gender perempuan yang masih terdengar jauh dari kepemimpinan, tak jarang ia diragukan oleh banyak orang.
Tapi dengan dukungan penuh sang suami, juga idealisme dan konsistensinya, OMDC berkembang cukup pesat hanya dalam 2 tahun. Ia diyakinkan sang suami, bahwa 80% motivasi perempuan berasal dari dalam dirinya bukan dari orang lain. Sehingga tak usahlah baginya untuk terlalu mendengarkan komentar negatif orang lain yang hanya membuat tambah bingung.
Di awal pendirian klinik ini pun, drg. Oktri melakukan banyak peran. Dari mulai membersihkan klinik, menjadwalkan appointment, sampai menjadi dokter yang menangani konsultasi via handphone. Dengan pengalaman tersebut, drg. Oktri tahu betul teknis detail setiap timnya. Jangan sampai kita menyepelekan hal-hal kecil karena banyak orang yang jatuh justru karena hal yang kecil.
“Tiga hal penting yang harus dilakukan ketika perempuan berbisnis: Perhatikan bisnis secara detail sehingga kita tahu persis apa masalah-masalahnya, kemudian temukan solusinya, dan berikan instruksi dengan baik,” ungkap drg. Oktri.
Bagi wanita yang berhijab sejak tahun 2008 ini, peranan perempuan sebagai pemimpin memang ganda. Ia tak hanya harus mengatur orang lain, tapi juga emosinya sendiri. Namun, hal yang sangat disyukurinya adalah banyak orang yang respect terhadapnya, apalagi karena dokter Oktri berhijab.
“Dengan hijab, pasien jadi lebih respect dan sopan. Bahkan banyak pasien yang berkonsultasi mengenai hukum-hukum agama dalam perawatan gigi seperti Ortho dan bleaching.”
Ia menegaskan bahwa hal yang tidak diperbolehkan dalam Islam adalah mengubah bentuk gigi. Ortho bertujuan untuk merapikan dan mengembalikan fungsi gigi dengan baik. Dengan posisi gigi yang benar, proses pengunyahan menjadi lebih sempurna. Ortho pun tidak mengubah bentuk gigi, hanya menarik posisinya agar berada pada tempat yang benar.
Konsultasi seperti ini sangat dibutuhkan pasien muslim, terutama bagi hijabers. Ia mengatakan bahwa 50 market-nya sekarang adalah hijabers. Baginya, menyenangkan sekali bisa menjalankan tugasnya sebagai dokter sekaligus berdiskusi mengenai agama bahkan fashion muslim.
Sebuah kebanggaan bagi umat muslim, untuk melihat gebrakan besar yang dibangun oleh seorang muslimah berhijab. Tak semua orang bisa memberdayakan para dokter sekaligus menjalankan misi sosial.
Jika semua orang dianugerahi potensi oleh Yang Maha Kuasa, maka kamu pun memiliki peluang yang sama untuk membangun sesuatu yang lebih besar dan menjadi bagian dari #qualityinmodesty.
Wardrobe drg. Oktri Manessa
Top: Arsyi Top – KNW by Kurnia Sari
Skirt: Pencil Skirt – Aumone
Scarf: Naura Circle – Una Style
Inner: Inner Ninja Soul – Razha
Shoes: Kelly Sand Shoes – I Wear Up
Temukan varian busana muslim lainnya hanya di HijUp.com
Teks: Silmia Putri
Foto: Wisnu G. Kencana
MUA: Wardah Cosmetic
Lokasi: Klinik OMDC Jl Buncit Raya No 6, Mampang, Jakarta Selatan