Quality in Modesty: Ligwina Hananto

Seringkali kita mendengar perkataan, “rezeki Allah yang mengatur”. Keyakinan ini tentu benar adanya. Tetapi, setelah rezeki itu turun kepada kita hamba-Nya, siapa yang mengatur kalau tidak kita sendiri?

Ungkapan Ligwina Hananto, founder QM Financial ini membuka obrolan panjang kami di kantornya di kawasan Dharmawangsa Jakarta. Sosok Ligwina yang cair, humble, tapi sangat kritis mewakili sosok #qualityinmodesty bagi Laiqa Magazine.
ligwina hananto kantor qm financial

Sebagai seorang perencana keuangan independen sejak tahun 2003, Ligwina Hananto sudah dikenal dengan image hijabnya. Padahal saat itu, fashion hijab belum seperti sekarang ini. Tapi menurutnya, dari dulu, hijab tidak pernah menghalangi karirnya.

ligwina hananto kantor qm financial 5

“Mungkin ada saja yang merasa berbeda dengan hijab yang saya kenakan. Tapi ketika sudah duduk mengobrol dan nyambung, semua baik-baik saja. Tidak ada yang meng-underestimate saya karena saya berhijab, karena saya percaya diri dengan hijab yang saya kenakan.”

Ia menuturkan, bidang financial planning yang ia geluti justru sangat berkaitan dengan Islam. Sebut saja zakat atau ilmu waris, banyak perhitungan yang mesti kita ketahui secara detail. Kita pun sering menemukan dalam Alquran, kata-kata “haji bila mampu”, atau “zakat bila mampu”. Seperti apakah orang yang disebut “mampu” di sini? Di sinilah mengapa berkali-kali disebutkan dalam Alquran, kata-kata “bagi mereka yang berpikir”. Kita dibekali akal pikiran untuk memahami dan mengatur apa yang kita miliki.

ligwina hananto qm financial

Satu cerita yang menjadi titik mula adanya pengaturan keuangan itu adalah cerita Nabi Yusuf. Alkisah Nabi Yusuf bermimpi tentang 7 sapi gemuk yang sehat yang dimakan oleh sapi yang kurus. Ketika ditanya apakah arti mimpinya, ia menjawab bahwa hasil 7 musim panen jangan langsung dihabiskan. Simpanlah sebagian musim panen untuk musim paceklik.

“Jika nabi saja, kekasih Allah, merasa harus mengatur pendapatan untuk masa depan yang tak diketahui nasibnya, apalagi kita manusia biasa?” ungkap Ligwina.

Dalam ilmu financial, memang terdapat beberapa golongan. Biasanya dibagi berdasarkan usia dan pendapatan mereka. Ada yang sudah membutuhkan financial planner secara pribadi, ada yang belum. Tapi semuanya membutuhkan edukasi pengelolaan keuangan. Di Twitter (@mrshananto), Ligwina  membagi pembahasannya seperti #kidsandmoney atau #teensandmoney. Siapa bilang anak kecil tidak perlu informasi mengenai pengelolaan keuangan? Justru kebiasaan itu harus dimulai sejak kecil.

Untuk itu, QM Financial memfokuskan dirinya dengan nama financial literacy specialist. Pemberian edukasi mengenai keuangan tidak hanya dilakukan perorangan, tapi juga massive. Biasanya kita bekerja sama dengan perusahaan tertentu untuk memberikan edukasi pengelolaan keuangan kepada karyawannya. Ini merupakan investasi bagi perusahaan itu sendiri.

kantor qm financial

“Satu hal yang menjadi perbedaan QM Financial menurut saya, yaitu kita bekerja tim bukan perseorangan. Ini bukan tentang Ligwina Hananto saja.

Adanya financial planner tentunya diniatkan untuk memberikan manfaat keuangan bagi masyarakat. Jika melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat secara bersama-sama, maka kebaikannya pun akan berkali lipat banyaknya.

qm financial

Mendirikan usaha ini memang menjadi passion Ligwina. Dalam pengembangan usahanya, tak jarang ia merasa insecure. Setiap wanita selalu membutuhkan tempat untuk bertanya dan berkeluh kesah. Tapi menurutnya, apapun alasannya, wanita harus tetap fokus dan konsisten pada apa yang dihadapinya.

ligwina hananto kantor qm financial 2

“Jangan sampai keperempuanan kita dijadikan alasan untuk tidak fokus dan konsisten pada pekerjaan. Banyak sekali orang yang beralasan ‘saya kan perempuan’ untuk tidak melakukan banyak hal besar. Jika kamu mengecilkan dirimu sendiri, maka hasilnya akan kecil.”

ligwina hananto kantor qm financial 4

Ligwina mengaku banyak menemui wanita yang berpikir seperti ini. Padahal sekali lagi, manusia diberikan akal pikiran untuk mengatur kesibukannya sendiri. Ia yakin, semua wanita memiliki potensi untuk menjadi besar dan bermanfaat, jika ia bersedia untuk berjuang mewujudkannya.

Setuju?

 

Teks: Silmia Putri

Photo: Irfan Faqih

Wardrobe Ligwina Hananto:

Scarf – New Silk Satin Scarf Toskamalika

BlazerFox Blazer Safaya 

Top – Kanaka Simply Top Kanaka

Necklace – Milos Necklace House of Jealouxy

Shoes – Seefa Heels Black Lovely Monday