Suntik putih adalah kombinasi dari larutan vitamin C dan bahan-bahan lainnya, seperti gluthatione atau kolagen. Prosedur ini berlangsung melalui injeksi atau penyuntikkan secara lambat (sekitar 5 menit) ke dalam pembuluh darah di lipatan lengan atau punggung tangan.
Cara kerja suntik putih adalah menghalau melanogenesis, atau proses penggelapan dan pigmentasi kulit. Vitamin C dan gluthatione (GSH) adalah agen antioksidan kuat yang membantu melindungi kulit dari penuaan kulit akibat radiasi, memberikan amunisi bagi sistem imun tubuh untuk melawan balik proses tersebut, dan memperbaiki kerusakan jaringan kulit. Hasilnya, kulit terlihat lebih cerah, kencang, cerah, dan terhidrasi.
Sebuah studi yang diterbitkan di International Journal of Aesthetics and Anti-Aging Medicine: PRIME terhadap 283 partisipan etnis Asia menunjukkan peningkatan penampilan kulit yang signifikan setelah menjalani suntik vitamin C sebanyak enam sesi dalam rentang per 7-10 hari.
Satu bulan setelah suntikan vitamin C terakhir, 95,4% partisipan melaporkan kulit kencang dan tidak kering, rona wajah segar, cerah, dan terasa seperti kulit bayi. Hanya sekitar 4,6% yang melaporkan tidak terjadi perubahan apapun pada kulit mereka. Namun efek memutihkan yang selama ini dikenal sebenarnya kurang tepat, karena kulit setiap individu hanya dapat kembali ke kondisi rona aslinya, bukan “memutihkan”. Rona kulit asli setiap orang adalah secerah bagian dalam lengan masing-masing orang dan tidak bisa lebih cerah dari itu.
Lantas, amankah suntik putih bagi kesehatan?
Bagi orang yang sensitif terhadap vitamin C, mengonsumsi vitamin masam ini bisa menimbulkan sakit atau kram perut, nyeri dada, erosi gigi, pusing, diare, kelelahan, wajah memerah, sakit kepala, sesak napas, mual, iritasi kulit, gangguan urinasi, atau muntah.
Berdasarkan penelitian PRIME di atas, hanya 3 dari total 283 partisipan yang mengeluhkan maag ringan, dua orang melaporkan mengalami panas-dingin, dan dua orang mengalami sakit kepala setelah menyelesaikan enam sesi suntik vitamin. Tidak ada komplikasi serius atau overdosis vitamin C yang timbul dari studi tersebut.
Dosis yang dipakai dalam satu ampul 5 ml suntik putih sangat tinggi, mencapai sekitar 1000 hingga 1800 mg (AKG vitamin C dewasa normal adalah 40 mg). Overdosis vitamin C bisa menimbulkan efek samping berbahaya, termasuk penggumpalan darah, batu ginjal, gangguan pencernaan, kerusakan sel darah merah, hingga kematian akibat gangguan jantung. Terlalu banyak vitamin C yang terkandung dalam ginjal bisa menyebabkan kristalisasi dan berisiko menimbulkan gagal ginjal, karena ginjal harus bekerja ekstra keras demi menyarih komponen suntik putih dari dalam darah.
Bagi kamu yang memiliki riwayat gangguan ginjal dan jantung, harus ekstra hati-hati sebelum memutuskan melakukan suntik putih. Pastikan kamu melakukannya HANYA di dokter profesional dan klinik resmi. Jangan pernah coba-coba melakukannya di salon, atau orang yang sukses suntik putih tanpa kapabilitas medis. Sebab bagaimana pun juga kamu memasukkan zat asing ke tubuh, yang jika tidak ditangani dengan benar amat berbahaya bagi kesehatan bahkan mengancam nyawa.