Bagaimana Sejarah Pleats Tercipta?

Ada berbagai macam pleats yang tersedia dan dapat kamu pilih untuk variasi item fashion milikmu sejak awal ditemukannya pleats atau lipit, seperti box, accordion, inverted, hingga honeycomb. Mulai dari kejayaan Mesir sebelum masehi hingga zaman Pleats Please Issey Miyake, pleats sangat dicintai dan menjadi lambang kemewahan. Hal ini dikarenakan pakaian dengan aksen lipit membuat pemakainya nyaman dikenakan dan tetap membuat pemakainya bebas bergerak.

Pleats sendiri adalah teknik yang digunakan untuk membentuk kain 2 dimensi menjadi garis-garis simetris atau motif geometris 3 dimensi. Mulai dari rok sekolah hingga gaun mewah ala putri Disney, aksen lipit sangat fleksibel untuk diapikasikan dimana saja. Namun, tahukah kamu bagaimana pleats pertama kali tercipta dan sejak kapan pakaian mulai mengenakan lipit? Untuk lebih memahami keistimewaan pleats atau lipit, berikut adalah sejarah pleats yang perlu kamu ketahui.

Metode Kuno

Sejarah pleats dimulai dari daerah Mesir pada tahun 1700an. Pembuatan lipit pada zaman dahulu yaitu dengan cara menyiramkan telur pada linen kemudian dibentuk dan dikeringkan. Pleats pada zaman kejayaan Mesir digunakan sebagai simbol kekuatan dan kemewahan. Kain dari serat alami lebih sulit untuk dibentuk pleats dibandingkan dengan serat sintetis. Pada zaman kejayaan Yunani, tunik yang dipakai oleh para bangsawan biasanya ditambahkan aksen tunik pada bagian bahu dan pinggang. Saat itu, tidak bertahan lama dan harus dibuat berulang karena sekali dicuci maka pleats yang telah dibuat akan kembali ke bentuk awal. Hal inilah yang menjadikannya mahal dan mewah. Pada zaman dahulu, yang dapat menggunakan baju dengan aksen pleats adalah para petinggi gereja dan bangsawan. Setelah kejayaan Yunani berakhir, pemakaian pleats mulai menghilang.

Kerah Megah

Pleats kembali berjaya pada masa Ratu Elizabeth. Pada akhir abad ke 16, pleats digunakan sebagai modifikasi kerah gaun dan pakaian yang digunakan oleh Ratu dan para bangsawan. Modifikasi ini ditujukan untuk memperindah wajah. Bentuk gelombang yang kaku terbentuk oleh tekanan silinder logam panas. Selain sebagai ciri bangsawan, lipit juga digunakan untuk memberikan aksen pada tunik, cuff, dan rok.

Mariano Fortuny

Pada awal abad 19, Mariano Fortuny memberikan makna baru pada pleats gaun Yunani dan menciptakan gaun yang disebut delphos. Delphos terbuat dari sutra yang diberikan aksen pleats hampir pada seluruh bagiannya. Pembuatan gaun ini ditujukan untuk menonjolkan bentuk tubuh alami wanita yang indah. Proses pembuatan pleats ini dilakukan sendiri oleh Fortuny. Dia membuat 2 silinder berlapis lilin yang dapat dihangatkan dan digunakan untuk memberikan tekanan pada kain. Pleats yang dihasilkan sangat elastis, berkilau, dan bentuk geometris yang indah. Namun mesin ini tak dapat membentuk pleats yang tahan lama dan bisa dicuci. Hal ini merupakan masalah yang sampai saat itu belum terpecahkan dalam pembuatan pleats.

Pleats Please

Issey Miyake, desainer terkenal asal Jepang, menawarkan solusi untuk mengatasi masalah daya tahan lipit ini. Dia menggunakan kain poliester untuk menciptakan koleksi berjudul Pleats Please yang diluncurkan pada 1993. Pertama, kain ini dipotong dan dijahit dengan ukuran 3 kali lipat lebih lebar dari ukuran yang direncanakan. Baju ini kemudian diletakkan di antara 2 kertas dan dimasukkan dalam mesin lipit. Baju yang dihasilkan sangat fungsional, praktis, mudah disimpan dan dibawa bepergian, tak perlu proses setrika, dan dapat dicuci tanpa menghilangkan bentuk lipitnya. Bahan poliester menjadi rahasia dibalik keberhasilan menjaga daya tahan pleats ini. Hal ini dikarenakan poliester terbuat dari plastik dan jika dipanaskan, maka akan mempertahankan bentuknya. Pakaian lipit yang terbuat dari material poliester sangat mudah untuk diurus karena mudah dicuci dan tak perlu disetrika.

Sejarah panjang pleats atau lipit ini akan membuatmu lebih menyukai dan menghargai pakaian beraksen lipit karena hubungannya dengan para bangsawan di zaman dahulu. Pakaian dengan aksen pleats juga fleksibel dan membuatmu bebas bergerak.

Pleats saat ini merupakan tren musim gugur 2018. Tidak sulit memadupadankan pakaian dengan aksen pleats untuk berbagai kesempatan. Bagi kamu yang ingin mengoleksi pakaian beraksen pleats, berikut referensi gaya yang bisa kamu adaptasi.

sejarah-pleats--1-
SHOP THE LOOK: Tunic | A-Line Pleated Skirt

sejarah-pleats--5-
SHOP THE LOOK: Blouse | Pleated Cullotes

sejarah-pleats--4-
SHOP THE LOOK: Blouse | A-Line Pleated Skirt

sejarah-pleats--3-
SHOP THE LOOK: Pleated Dress

Temukan beragam pakaian dengan aksen pleats hanya di HIJUP!

CTA-shop-now-33