Sejarah Celana Palazzo

Selayaknya tren fesyen pada umumnya, celana palazzo sempat pula mengalami pasang surut. Celana ini sempat menjadi tren di era ‘60an sampai era ‘70an. Namun sebenarnya Coco Chanel sudah duluan mengenakannya di tahun 1920-an saat liburan ke Venice, Italia. Uniknya, inspirasi ini didapatnya ketika menaiki gondola. Ia merasa dengan mengenakan celana akan lebih mudah untuk naik turun gondola.

Ketika itu perang dunia kedua baru saja berakhir. Berbagai paham mulai berubah, dan orang-orang mulai berpikir modern. Para wanita yang tadinya hanya diperbolehkan menjadi ibu rumah tangga, mulai mendapatkan kesempatan untuk bekerja di luar rumah dan berkreativitas.

Perspektif terhadap dunia fesyen pun ikut berubah. Chanel mengubah pandangan konvensional terhadap pakaian wanita dan memasukkan unsur modern kedalam rancangannya.

Disaat para wanita di masa itu selalu mengenakan korset untuk membentuk tubuhnya, Chanel menggebrak dunia fesyen lewat rancangan yang loose fit. Ia berhasil menaikkan level dan menjadikan pakaian berpotongan loose menjadi high fashion.

Sejak saat itu para wanita mulai terbebas dari korset. Para aktris Hollywood seperti Katherine Hepburn, Greta Garbo dan Marlene Dietrich pun mulai gemar mengenakan celana model ini di sela-sela syuting mereka. Di tahun ‘60an, masih ada beberapa restoran kelas atas yang berpikir konvensional dan tidak setuju akan adanya modernisasi di dunia fesyen. Mereka menolak untuk menerima pelanggan wanita yang datang dengan mengenakan celana.

Yves Saint Laurent pun mengambil peranan penting dalam mengubah pandangan dunia tentang pengenaan celana untuk para wanita. Ia hadir dengan solusi rancangan celana loose fit yang menyerupai rok sehingga pantas digunakan untuk acara-acara formal atau evening wear.  Berkat YSL, sudah banyak wanita di kota besar yang mengenakan celana di keseharian mereka. Sejak saat itu, celana palazzo mulai menjadi salah satu must have items bagi para wanita di tiap generasi.

Celana palazzo adalah celana berpotongan super lebar, loose fit, dan umumnya menggunakan material bahan yang ringan sehingga memberikan kesan flowy. Celana ini agak ketat di bagian pinggang dan semakin melebar di bagian bawah. Material bahannya yang ringan membuat celana ini cukup populer ketika koleksi musim Spring/Summer tiba.

Beberapa desainer juga mengeluarkan celana model ini untuk koleksi musim Fall/Winter. Hanya saja yang membedakannya adalah dalam penggunaan bahan. Untuk koleksi Fall/Winter, material bahan yang digunakan lebih tebal.