Proses Berhijab Melly Goeslaw

melly 3

Tepat seusai melaksanakan ibadah umroh pada tahun 2014, Melly Goeslaw mantap berhijab. Keputusan berhijab Melly Goeslaw menjadi kado hadiah ulang tahun suaminya, Anto Hoed pada tanggal 19 Mei. “Aku pingin kasih kado Mas Anto tepat hari ulang tahunnya 19 Mei pukul 00.00 ada di depan Ka’bah. Alhamdulillah aku dibantu orang-orang biro travel sampai terlaksana.” Tuturnya kepada majalah Laiqa.

Proses berhijab Melly Goeslaw berawal sejak dia melakukan umroh pertama kali sekitar 3-4 tahun yang lalu. Ia senang melihat banyak wanita Mekah yang berhijab di sana dengan pakaian yang sederhana. “Menurutku ada kejujuran dari cara mereka berdandan, inilah cantik yang sesungguhnya menurutku. Di situ aku berpikir, ‘Enak ya pake hijab…’ Nggak ribet dengan perbedaan style, buatku itu indah sekali.”

Melly pun berpikir bahwa Islam memang mewajibkan umatnya untuk berhijab. Tetapi saat itu ia masih mempertimbangkan banyak hal. “Aku sempat ada kekhawatiran, bagaimana dengan job sedangkan aku masih suka manggung di klub malam? Kalau aku berhijab otomatis terhenti dong.”

melly 4

Namun kekhawatiran itu lambat laut menghilang. Tepat di depan ka’bah saat ia memutuskan untuk berhijab, ia dan suaminya merasa sangat bersyukur. Sudah banyak sekali kenikmatan yang diberikan Allah SWT kepadanya. Ia merasa malu tidak memenuhi satu saja kewajiban Tuhannya, padahal ia diberikan kenikmatan yang begitu banyak.

“Masa sih aku nggak memenuhi apa yang Dia mau? Bahkan sesederhana mengenakan hijab? Menutup aurat itu menurutku sesuatu yang simpel banget, lho. Maka ketika itu aku berjanji pada diri sendiri dan beirkrar pada Allah, aku akan menutup aurat. Alhamdulillah sampai sekarang.” Tuturnya sambil tersenyum.

Dengan keinginannya yang tulus dari hati, semua jadi terasa lebih ringan. Banyak yang bilang memakai baju tertutup terasa panas atau gerah, tapi baginya sama saja tidak terasa berat sama sekali.

Setelah memakai hijab pun, ia merasa tak banyak kepribadiannya yang berubah. Karena kalau soal akhlak, bukan sesuatu yang bisa terlihat dari luar. “Mungkin saja aku berhijab, tapi ada orang yang tidak berhijab akhlaknya lebih bagus dari aku. Aku kan tukang bercanda ya tetaplah seperti itu. Teman-temanku juga tetap yang dulu. Tapi kalau untuk pekerjaan, tempat nongkrong, tanpa aku hindari ternyata sudah ‘disortir’ duluan sama Allah. Jadi digiring ke tempat yang lebih bagus.” Tutupnya.