Perjalanan Ayudia Bing Slamet Berhijab

Pilihan menikah muda bukanlah hal yang mudah bagi setiap orang. Di usia yang masih muda, dua pasang manusia harus siap menghadapi kehidupan yang penuh akan hal-hal baru. Bagi sosok wanita muda yang satu ini, ternyata menikah muda membuka jalan untuk lebih dekat pada Sang Pencipta. Pilihan yang diambil oleh Ayudia Bing Slamet untuk menikah muda ternyata memang memiliki nikmat yang luar biasa.

ayudia bing slamet berhijab (2)

Menikmati masa muda dengan sudah memiliki suami dan anak menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Ayudia. Tidak dipungkiri Ayudia sendiri memang memiliki cita-cita untuk menikah muda lantaran tak ingin memiliki jarak usia yang jauh dengan anak kelak. Di usia yang terbilang aktif, Ayudia juga ingin hidupnya lebih terarah dan bermanfaat bersama keluarga kecilnya.

Setelah cita-cita di usia muda dan memiliki anak tercapai, ternyata ada hal kecil yang mengetuk hatinya dan memunculkan niat untuk berhijab. Dengan melihat perkembangan buah hatinya yang bernama Sekala sehari-hari, ia pun merenung dan berpikir bahwa, “Dulu juga kan saya nggak ada di dunia ini sama seperti Sekala, masa sih saya lupa dengan yang menciptakan saya?” Ayudia seolah sadar bahwa segala nikmat yang ia dapatkan sekarang hingga melihat anaknya bisa tumbuh dan berkembang itu semua karena Allah SWT.

ayudia bing slamet berhijab (1)

“Sudah dikasih hidup, sudah berkeluarga, sudah memiliki nikmat yang begitu banyak, apa lagi yang saya cari?” Pertanyaan Ayudia tersebut seolah memperjelas bahwa tak ada alasan lain lagi baginya untuk tidak mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berhijab. Namun niat tersebut ternyata tak sepenuhnya didukung oleh sang suami Ditto. Ditto seolah sangat khawatir dengan keputusan istrinya untuk berhijab, apakah istrinya akan memiliki pribadi yang lebih baik setelah berhijab atau hanya sekedar menutup aurat. Dengan kekhawatiran Ditto ternyata membuat Ayudia semakin tertantang dan mantap untuk mengenakan hijab.

Niatnya berhijab telah muncul pada diri Ayudia sejak Desember 2016 dan ia berniat melaksanakannya pada awal tahun 2017. Namun panggilan hati tak berkata demikian. Pada akhir tahun Ayudia dan keluarga memutuskan untuk liburan ke Bali. Tak seperti biasanya, dengan cuaca Bali yang panas entah mengapa Ayudia merasa risih untuk mengenakan pakaian pendek di Bali dan memilih untuk mengenakan celana panjang. “Akhinya saya merasa seperti menggunakan security blanket dan saya menikmati setiap proses serta dampaknya orang lebih respect terhadap saya” ujar Ayudia. Baginya hijab tak hanya security blanket, tetapi juga sebagai pengingat ketika iman mulai turun ia berusaha menjadi pribadi yang kuat dan ingat selalu dengan Allah. Niat baik untuk berhijabpun akhirnya tak ditunda olehnya. Pada bulan Desember 2016 ia akhirnya resmi berhijab dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.

ayudia bing slamet berhijab (3)

Perubahan gaya busana adalah nomer satu yang ia rasakan. Sisi positif lain yang ia rasakan adalah kini ia bisa lebih peka untuk membedakan hal baik dan buruk. Sebagai anak muda, tak dipungkiri Ayudia masih gemar kumpul bersama teman hingga larut malam. Namun setelah berhijab kini ia mengerti bahwa hal tersebut bukanlah prioritas dalam hidupnya.

Begitu banyak hikmah dan pelajaran yang ia dapatkan dari menikah muda. Namun dalam bukunya yang berjudul Teman Tapi Menikah, Ayudia juga menyampaikan pesan yang ia sesalkan semasa ia muda dan bisa dijadikan inspirasi bagi kita semua. “Saya dan Ditto sebenernya memiliki sedikit penyesalan, kenapa kita pacaran atau deket banyak sama banyak orang yang setelah kita pikir itu nggak penting. Buku ini ada karena kita ingin menyampaikan bahwa anak muda lebih penting untuk menjalani passion, belajar sebanyak-banyaknya, habiskan waktu bersama keluarga dan sahabat. Karena saat kita berkeluarga prioritas kita sudahlah berbeda.” 

Setuju?