Bisa dibilang, saya besar dengan rangkaian musik yang selalu menghiasi kamar dan suasana belajar saya. Padahal tak satu pun keluarga saya seorang musisi. Terlahir dari keluarga yang sangat religius tak jarang kecintaan saya akan musik dianggap menjadi hal yang kurang islami. Namun dengan kebesaran hati (dan tentunya doa) ayah saya, beliau tetap memberikan ijin dan restunya untuk saya tetap bisa menikmati musik dan bahkan bekerja di salah satu radio di Bandung.
Layaknya fashion, bagi saya, musik adalah suatu bentuk media yang paling halus yang bisa menyentuh hati siapa pun yang menikmatinya. Musik adalah perkawinan antara rangkaian syair dan lantunan permainan alat musik hingga bisa mengirimkan sebuah pesan terdalam dari penyanyi ataupun penciptanya kepada para pendengarnya.
Seperti lagu yang dibuat oleh Taufik Ismail kepada Chrisye ini. Lagu Ketika Dan Tangan Berkata sanggup menyampaikan inti pesan dari surat Yasin ayat ke-65 “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”
Seringkali kita apatis dan sinis dalam menilai sesuatu, yang mana yang Islami dan yang mana yang tidak Islami. Tak jarang kita beradu argumen hanya karena kemasan yang terlihat lebih islami dan tidak islami. Padahal apapun medianya tentunya semua tergantung dari niat, esensi dan tujuan pesan yang ingin disampaikan. Nilai se-islami apapun jika masih dibumbui dengan sifat arogansi dan merasa paling benar hanya akan berujung pada adu argumen tanpa berujung.
Semoga, semakin banyak nilai-nilai Islam yang bisa dinikmati oleh banyak orang melalui karya dan media yang universal dengan pendekatan-pendekatan yang halus dan kerendahan hati yang mendalam. Karena saya yakin selain Islam mencintai keindahan dan Islam juga mencintai kedamaian.