Mengunjungi 3 Kota Besar di Jerman dalam Seminggu

Mengunjungi tiga kota besar di Jerman dalam sepekan, was such a rewarding experience. Penuh sejarah dan kental budaya, tidak heran jika Jerman masuk dalam salah satu bucket list para pelancong dunia.

Frankfurt

DSCF0515

Memulai titik perjalanan dari Dusseldorf, kami menggunakan ICE Train selama satu setengah jam perjalanan. Kereta merupakan transportasi darat yang kami pilih, walaupun jalur udara memapu mempersingkat waktu dan lebih hemat. Tapi kami tidak dapat menolak pesona pemandangan indah bukit, ladang, serta desa yang dilalui kereta. Frankfurt merupakan rumah dari penulis terkenal Jerman, Johann Wolfgang von Goethe. Kota ini memiliki kompleks bangunan tua dan museum yang layak untuk dikunjungi. Salah satunya Romeberg, kota tua dengan bangunan gaya gotik dari abad 15 hingga abad 18. Di sana terdapat Historical Museum (Historisches Museum) yang menyimpan sejarah awal terbentuknya kota Frankfurt pada abad pertengahan hingga era modern. Destinasi selanjutnya adalah The Frankfurt Museum of Modern Art, sebuah museum yang memamerkan koleksi seni dari 450 seniman yang berjaya pada masanya seperti Andy Warhol hingga Francis Bacon. Jangan lupa melepas penat sembari melihat bunga bermekaran dalam rumah kaca dan sayup-sayup mendayu free concert di kebun botani terbesar di Jerman Taman Palmengarten.

Hamburg

DSCF1025

Hamburg adalah salah satu kota pelabuhan terbesar di dunia. Maka pastikan mengunjungi Port of Hamburg untuk melihat aktivitas para pekerja di pelabuhan yang berusia lebih dari 800 tahun ini. Bagi penggemar details, Miniatur Wunderland adalah pameran permanen yang memamerkan miniatur jalur kereta dan bangunan beberapa negara seperti Jerman, Amerika, dan Swiss. Jika mencari makanan segar, kamu dapat mengunjungi fish market untuk seafood dan pasokan buah segar setiap pagi. Lalu lewati Speicherstadt areal warehouse dari bata-bata merah historical yang diakui oleh UNESCO sebagai bagian warisan dunia.

Berlin

DSCF1092

Begitu menapakan kaki di Berlin, kami bingung karena terlalu banyak tempat bersejarah dan museum yang ingin kami kunjungi. Too bad, ketika kami berkunjung, beberapa museum sedang di renovasi untuk beberapa tahun ke depan. Maka, kami hanya bisa berkunjung ke Memorial Of The Berlin Wall, sebuah memorial sejarah Tembok Berlin memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat.

DSCF1059

Kemudian Reichstag, bangunan parlemen bersejarah bergaya arsitektur neo baroque yang sempat terbakar pada tahun 1933. Setelah mengalami restorasi beberapa kali, Reichstag kembali dibuka untuk umum. Jangan lewatkan Brandenburg Gate terutama pada sore hari untuk bersantai sambil menikmati gelato. Bradenburg Gate ialah gerbang yang menyambungkan Berlin dan kota Brandenburg an der Havel.

Lanjut ke Museum Island, satu blok kompleks berisikan museum-museum. Kami berkesempatan masuk ke German Historical Museum, sebuah museum kelas dunia yang menyajikan sejarah Jerman dari era mediaeval hingga Perang Dunia II, lengkap dengan seragam tentara, replika kuda, baju zirah, dokumen negara, dan senjata mulai dari pedang hingga meriam. Worth to visit!

Eat & Eat

DSCF0766

Awalnya kami mengira ‘urusan perut’ akan menjadi hal yang merepotkan. Beberapa makanan khas negeri Jerman sendiri adalah bratwurst, kartoffelsalat, atau konigsberger, namun sukar bagi kami untuk mencari makanan khas Jerman yang benar-benar halal. On the other note, senangnya mengetahui bahwa banyak juga tempat makan halal yang dengan jelas meletakkan neon box berlambang halal di depan pintu restoran atau café. Turis muslim biasanya mengandalkan pizza dan kebab sebagai pilihan makanan andalannya. Coba juga gelato yang dijajakan di sepanjang jalan. Namun jika ingin cita rasa yang lebih ‘familier’, cukup banyak restoran Asia seperti makanan Thailand dan Melayu dalam komplek old town yang banyak didirikan oleh para pelaut Asia. Uniknya, kami menemukan restoran khas Malaysia yang memutarkan lagu-lagu Krisdayanti!

How to get there

Jerman dapat dijangkau melalui jalur udara, kereta, bus, atau menyetir sendiri (jika kamu sebelumnya singgah di negara Eropa lain). Dengan menggunakan moda transportasi udara seperti Lufthansa, AirBerlin, Germanwings, atau TUIfly jauh lebih menghemat uang dan waktu dibanding menggunakan kereta. Tapi kami memilih menggunakan kereta seperti ICEtrain, REtrains, atau ECtrains meskipun memakan waktu lebih lama (antara 1-6 jam) dan biaya. Jika memesan tiket kereta jauh-jauh sebelumnya harganya mulai €16 atau sekitar Rp250.000. Sedangkan pembelian on the spot bisa mencapai puluhan Euro. Tapi keindahan pemandangan dari dalam kereta sangat sepadan dengan harganya. Catatan untuk yang menyewa mobil, kamu harus mempunyai SIM internasional, penguasaan GPS yang baik, dan tentunya mengetahui peraturan lalu lintas Jerman.

Sleep tight!

Banyak pilihan tempat untuk bermalam selama di Jerman. Untuk jangka waktu panjang kamu bisa menyewa fully furnished apartment dari website airbnb.com. Kami sendiri memilih untuk berpindah-pindah penginapan agar bisa merasakan pengalaman yang berbeda. Kami memilih budget hotel chain dari NH, Meininger Hotel, Ibis, serta sebuah hotel vintage dari abad 18 untuk penginapan di Frankfurt, Dusseldorf, dan Berlin. Kemudian memilih Renaissance hotel dengan balcony view pemandangan seluruh kota di Hamburg. Best advice for you is to know how to get the right price by sign up to several travel vendor websites.

Best weather to visit

Berdasarkan saran dari penduduk lokal, musim panas pada bulan Juni-Agustus adalah high season kunjungan turis. Maka cobalah datang di bulan September-November ketika udara menuju musim dingin sangatlah menyenangkan dan kota-kota tidak terlalu padat pengunjung. Waspada jika kamu berkunjung pada musim akhir fall menuju winter, selain udaranya amat sangat dingin, pusat kegiatan akan tutup lebih awal pada pukul 5 sore waktu setempat.

Text & Photo: Inez Irawady