Sebelum memutuskan berlibur, tentunya ada dana yang harus disiapkan. Jumlah tabungan liburan sebenarnya amat relatif, tergantung dari jarak tempat tujuan, durasi liburan, hingga tingkat kenyamanan fasilitas yang kita pilih selama berlibur (contohnya kelas transportasi, bintang hotel, dll). Namun ada beberapa prinsip-prinsip dasar menabung yang dapat diterapkan juga untuk perencanaan biaya liburan. Seperti apa?
Buka rekening terpisah
Membuka rekening khusus tabungan akan memudahkan kamu memantau simpanan. Selain itu, mencampur tabungan dan arus keluar-masuk uang sehari-hari rentan mengalami ‘kecolongan’. Sering kita merasa sudah menabung, tapi ternyata uangnya terpakai. Rekening terpisah juga melatih kedisiplinan mengelola keuangan. Dengan alokasi yang jelas, kita akan lebih berhati-hati dalam melakukan pengeluaran.
10-30% dari jumlah pendapatan
Idealnya, kita menyisihkan 30% pendapatan bulanan sebagai tabungan. Jadi, jika misalnya penghasilanmu per bulan Rp1.000.000, maka idealnya kamu menyisihkan Rp300.000 per bulan. Jika 30% dirasa cukup berat, sekurang-kurangnya kamu harus menyisihkan 10% dari penghasilan. Pastikan kamu merencanakan beberapa pengeluaran yang sering menyebabkan ‘kebocoran’ tabungan; misalnya, THR ART di rumah, tahun ajaran baru bagi kamu yang masih bersekolah, uang pangkal sekolah anak, dan lain-lain. Kamu bisa mulai mencicil pengeluaran ekstra ini dari beberapa bulan sebelumnya sedikit demi sedikit sehingga tidak mengganggu alokasi tabungan liburan.
Menabung dulu, belanja kemudian
Kesalahan umum dalam menabung adalah menabung dari sisa pengeluaran. Biasanya kita hanya akan menyimpan angka tabungan di dalam kepala, sejumlah sisa perkiraan pengeluaran. Pola pikir yang keliru ini justru harus mulai dibalik. Sisihkan jumlah yang harus ditabung terlebih dulu, baru siasati berbagai pengeluaran dengan dana yang tersisa.
Tetapkan jangka waktu
Menabung hampir mirip dengan diet. Jika kamu berdiet, kamu harus punya target yang jelas berat badan ideal dan durasi diet. Prinsip ‘menurunkan berat badan sebanyak-banyaknya’ justru hanya akan membuka peluang cheating bahkan menyerah di tengah jalan. Tetapkan sejak awal, misalnya kamu akan menabung selama 12 bulan. Dengan begini, kamu mengetahui sampai kapan kamu harus mengencangkan ikat pinggang. Jika di bulan ini kamu mulai boros, misalnya, kamu harus menebusnya di bulan depan agar tetap mencapai target. Jika tanpa target, kebiasaan boros inilah yang justru akan menggerogoti tabungan.