Kajian Islam HIJUP: Pola Hidup Sehat dalam Sunnah Rasulullah SAW

HIJUP kembali mengadakan Kajian Islam HIJUP pada Minggu, 19 November 2016 bertempat di Masjid Asy-Syarif Al-Azhar BSD, Tangerang. Dalam kajian yang diadakan rutin setiap bulan ini, HIJUP menghadirkan tema Pola Hidup Sehat dalam Sunnah Rasulullah SAW bersama Ustadzah Sinta Santi Usmanuddin, LC dan lifestyle blogger Lulu Elhasbu. Keduanya berbagi pengalaman dan wawasan seputar sunnah-sunnah Rasulullah SAW dalam kaitannya terhadap kesehatan serta bukti-bukti ilmiahnya.

IMG_1668-24-11-16-02-10

Ustadzah Sinta misalnya mencontohkan konsumsi buah zaitun. Wanita yang pernah menetap di Mesir ini menceritakan buah zaitun memang belum lazim dikonsumsi sebagai makanan langsung di Indonesia, kecuali dalam olahan minyak zaitun. Namun di Mesir, buah zaitun bahkan diolah sebagai camilan menyerupai acar atau manisan. Telah tersebar berbagai manfaat buat zaitun bagi kesehatan, sehingga Allah memfirmankannya dalam Surat At-Tin ayat 2.

IMG_1678-24-11-16-02-10

Salah satu sunnah Rasulullah yang amat baik untuk kesehatan adalah posisi tidur miring ke kanan. Penelitian ilmiah membuktikan dengan tidur miring ke kana akan membebaskan lambung dari tekanan berat badan selama istirahat. Sehingga tidur miring ke kanan amat baik bagi penderita maag dan gangguang pencernaan. Sedangkan posisi tidur lain yang tidak dianjurkan Rasulullah terbukti memiliki risiko-risiko kesehatan lain. Misalnya tidur terlentang yang berpotensi mendengkur, atau tengkurap yang mengganggu sistem pernafasan.

IMG_1680-24-11-16-02-10

Lulu Elhasbu yang sedang menjalani program untuk segera dikaruniai keturunan mengakui banyak anjuran kesehatan dari dokter yang sejalan dengan sunnah Rasulullah. Misalnya pola makan sehat dari Rasulullah. Dokter menganjurkan Lulu untuk banyak beristirahat dan tidak begadang. Rasulullah SAW sendiri biasanya tidur setelah salat Isya, sehingga Beliau bisa bangun qiyamul lail dengan mudah dan memulai aktivitas dengan segar di pagi hari. Rasulullah SAW juga banyak mengonsumsi kurma dan air putih, sebagaimana dokter menganjurkan Lulu agar banyak makan buah dan banyak minum air putih. Ustadzah Sinta menambahkan, air putih diketahui memiliki banyak khasiat untuk pencernaan hingga penurunan berat badan. Rasulullah SAW juga selama hidupnya tidak banyak meminum kopi, teh, atau minuman sarat gula. Tidak seperti zaman sekarang yang sudah mengenal minuman soda, atau minuman berenergi yang sebenarnya tidak lebih bermanfaat daripada air putih.

Dalam sesi tanya-jawab, seorang peserta menanyakan tentang memakan makanan haram tanpa sengaja. Peserta ini kebetulan membeli makan siang di tempat yang dia ketahui beberapa hari kemudian juga menjual olahan babi. Ustadzah Sinta menjawab, dalam kasus makanan yang terlanjur tertelan apalagi sudah berhari-hari maka tidak apa-apa karena kita tidak mengetahuinya. Sedangkan jika masih memungkinkan, kita dianjurkan untuk segera memuntahkannya atau tidak melanjutkan memakan makanan tersebut.

Terima kasih atas kehadiran dan dukungan seluruh pihak dalam menyukseskan Kajian Islam HIJUP kali ini. Semoga ilmu yang disampaikan dapat bermanfaat dan menuntun kita semakin dekat kepada kebaikan. Sampai jumpa di Kajian Islam HIJUP berikutnya!