Satu bulan kita berpuasa di bulan Ramadan, biasanya kita merasakan pakaian lebih longgar saat Lebaran. Namun ada juga sebagian orang yang berat badannya malah bertambah setelah sebulan berpuasa. Ada juga yang tidak merasakan perubahan apa-apa terhadap berat badan. Jadi, mana yang benar? Benarkah puasa bikin kurus?
Konsep penurunan berat badan yang paling sederhana terjadi karena asupan kalori yang masuk lebih kecil dari jumlah kalori yang terbuang untuk menunjang aktivitas dan metabolisme tubuh.
Puasa memungkinkan proses ini seiring berkurangnya frekuensi makan menjadi dua kali sehari. Selain itu, puasa ‘memaksa’ tubuh untuk mengeluarkan cadangan lemak sebagai sumber energi sehari-hari. Hal ini juga amat membantu terjadinya penurunan berat badan.
Lalu bagaimana dengan mereka yang justru mengalami kenaikan berat badan setelah berpuasa? Hal ini berarti kalori yang masuk saat sahur dan buka puasa justru lebih besar dibanding hari biasa. Mungkin tanpa kita sadari, kita justru makan lebih banyak; takjil, minuman atau makanan manis, baru makan makanan berat.
Apalagi waktu berbuka ada di akhir aktivitas kita, sehingga kalori yang masuk tidak banyak diolah di malam hari yang amat dekat dengan waktu tidur.
1. Perhatikan Asupan Karbohidrat
Hindari asupan karbohidrat berlebihan saat sahur. Jika perlu, ganti nasi putih dengan nasi merah. Kandungan serat dalam nasi merah bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
2. Jangan Tidur Setelah Sahur
Tidur setelah sahur berarti menimbun kalori yang baru saja dimasukkan.
3. Jangan Makan Berlebihan Saat Buka Puasa
Setelah seharian tidak makan-minum, biasanya kita ingin segera memuaskan rasa lapar dan haus dengan makan banyak atau ‘balas dendam’. Inilah yang menjadikan asupan kalori kita melonjak pesat.
4. Tetap Aktif Bergerak
Meskipun puasa, tidak berarti aktivitas fisik hilang sama sekali. Agar penurunan berat badan bisa optimal, Anda mesti tetap aktif bergerak atau olahraga ringan menjelang buka puasa.