Batu Akik Pancawarna sebagai Souvenir KAA

batu akik pancawarna

Konferensi Asia Afrika ke-60 yang telah dilaksanakan pada 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung disambut dengan suka cita oleh warga Bandung. Salah satu obrolan yang hangat menjadi perbincangan adalah pemilihan buah tangan untuk ibu Negara delegasi yang hadir pada acara besar tersebut. Batu akik pancawarna menjadi suatu souvenir kebanggaan pemerintah Indonesia. Pemilihan batu akik pancawarna sebagai souvenir tidak terlepas dari makna kata pancawarna sendiri karena walaupun memiliki keragaman warna tetapi bersama membentuk suatu keindahan. Seperti halnya 109 negara yang mengikuti Konferensi Asia Afrika, bersama-sama bekerja-sama mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan serta menjaga perdamaian dunia.

Berbeda dengan batu akik pada umumnya, batu akik pancawarna memiliki tingkat kekerasan sampai dengan 7-8 skala mohs. Hal ini terjadi karena proses pengerasan batuan fosil kayu yang terjadi selama 25 juta tahun sehingga batu akik pancawarna ini juga kaya akan mineral. Asal nama batu akik pancawarna berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya lima warna. Batu akik pancawarna umumnya memiliki lima warna dominan seperti merah, hijau, kuning, putih dan hitam. Kelima warna ini seolah-olah mewakili panca indera manusia.

Batu akik pancawarna yang digunakan sebagai buah tangan ibu Negara delegasi konferensi KAA memiliki ketebalan 8mm dan berdiameter 3.5 cm. Batu akik pancawarna  ini dibentuk sedemikian rupa sebagai liontin cantik. Liontin batu akik pancawarna dibuat sebanyak 120 buah yang masing-masingnya memiliki variasi ukiran berbeda. Ukiran batu akik pancawarna memiliki corak dari yang menyerupai pemandangan alam seperti sunset dan sunrise di tepi pantai, pemandangan yang menyerupai pegunungan, gumpalan awan, serta corak ukiran kayu hingga perpaduan warna abstrak yang sangat menarik. Pinggiran liontin batu akik pancawarna ini dilapisi dengan batangan yang terbuat dari perak atau titanium yang berasal dari Garut serta tali koboi yang berasal dari kulit domba.

Sebanyak 120 liontin batu akik pancawarna dibuat untuk souvenir 109 ibu Negara delegasi konferensi KAA, sisanya dibuat untuk cadangan apabila terjadi kerusakan. Batu akik pancawarna ini juga memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh ahli Geologi Bandung, Ir. Sujatmiko. Sertifikat ini menjelaskan keterangan mengenai asal-usul dari batu akik pancawarna tersebut.

Bahan baku pembuatan batu akik pancawarna yang digunakan sebagai souvenir ini berasal dari hasil galian pada tahun 2011 di Gunung Kencana, Caringin, Garut.  Kawasan Gunung Kencana juga terkenal sebagai wilayah dengan penghasil batu pancawarna yang memiliki kualitas terbaik. Dengan berat bersih sebesar 60kg seolah-olah turut melambangkan perlehatan akbar Konferensi Asia Afrika ke-60.

Souvenir batu akik pancawarna yang diproduksi oleh Koperasi Lasminingrat Gemstone Garut diberikan secara cuma-cuma dengan harapan mampu mengenalkan keragaman kekayaan batu akik Indonesia terutama batu akik pancawarna Garut di kancah global.

Foto: Dok. Google