Sebagai wanita yang aktif, padatnya aktivitas membutuhkan tubuh yang fit untuk bergerak. Di kantor misalnya, mondar-mandir dari satu meeting ke meeting lainnya tak bisa dihindari. Belum lagi high heels yang melekat mantap di kaki menjadi tantangan tersendiri untuk dapat gesit bergerak. Tanpa disadari dalam setiap aktivitas fisik yang kita lakukan, terdapat sejumlah saraf yang ikut bekerja. Jika aktivitas fisik yang dilakukan berlebihan, tidak heran jika sesekali kita merasa pegal, kesemutan, bahkan nyeri saraf otot.
Meski terkesan sepele, nyeri saraf otot dapat mengganggu aktivitas. Tubuh jadi tidak leluasa bergerak. Kecekatan kita dalam bekerja jadi berkurang, apalagi untuk kamu yang memiliki pekerjaan yang dinamis. Gangguan pada saraf otot ini jadi sangat menghambat kinerjamu. Ada beberapa cara yang dapat menjagamu agar terhindar dari nyeri saraf otot, antara lain:
1. Duduklah dengan benar
Jika waktumu habis di belakang meja, pastikan posisi dudukmu benar. Posisi duduk yang salah dapat menyebabkan saraf terjepit. Postur duduk dan berdiri yang tegak akan menjaga sendi dari leher hingga lutut. Hindari juga kebiasaan menerima telepon dengan menjepit di antara telinga dan bahu sambil mengerjakan hal lain di depan komputer. Pegang ganggang telepon dengan tanganmu. Jika ingin mengerjakan hal lain, gunakan satu tanganmu yang lain.
2. Rehat sejenak
Aktivitas yang dilakukan terus menerus dengan gerakan berulang seperti mengetik, mencuci, atau membersihkan rumah dapat menambah risiko gangguan saraf tepi. Meski pekerjaanmu sedang menumpuk, rehat sejenak dari posisi kamu. Setidaknya setiap satu jam sekali renggangkan tangan dan kaki untuk membantu saraf kembali rileks. Sering-seringlah bangkit dari meja kerjamu, pergi ambil minum atau rehat sebentar dengan jalan-jalan ke divisi lain. Begitu juga saat di rumah, meski sedang bersantai membaca buku atau selonjoran di depan televisi, sering-seringlah berganti posisi. Semakin banyak bergerak risiko gangguan nyeri saraf otot akan semakin berkurang.
3. Hindari stres otot
Kenali batas kemampuan tubuhmu. Saat berolahraga, wajar saja jika ototmu terasa sakit setelah latihan. Namun jika sakitnya tidak hilang setelah 48 jam, bisa jadi pertanda ototmu stres karena digunakan berlebihan. Lain kali kurangi porsi latihanmu. Memaksa otot bekerja berlebihan bisa membuatmu cedera. Pilih yang ringan dan low impact seperti bersepeda. Cukup lakukan dua kali seminggu. Perkuat latihan dengan angkat beban sederhana seperti peralatan rumah tangga. Kolaborasikan dengan latihan peregangan dan relaksasi agar saraf otot kamu terjaga.
4. Jangan asal membawa beban
Membawa tas di bahu atau pergelangan tangan dalam waktu lama dapat membuat otot dan sendimu bekerja lebih keras. Hindari cedera saraf di bagian leher dan punggung karena membawa beban yang terlalu berat. Membawa beban berat dengan hanya bertumpu pada satu bagian tubuh saja dapat membuat tulang di bagian tersebut tertekan hingga mengenai saraf. Nyeri pun bisa timbul.
5. Fashion yang tepat
Jeans yang terlalu ketat dapat menyebabkan gangguan saraf seperti, kesemutan bahkan mati rasa di kaki bagian atas. Jika kamu gemar mengenakan jeans yang pas di kaki, pilih bahan yang lebih lentur dan nyaman. Begitu juga dengan sepatu. Hindari mengenakan sepatu yang terlalu ketat dan menekan telapak kaki. Apalagi jika jenis sepatunya memiliki hak. Kenakan high heels hanya pada momen penting seperti bertemu klien atau meeting istimewa untuk menjaga tampilan profesionalmu. Jangan lupa, sebaiknya pilih hak yang tebal dibanding yang runcing, sebab hak tebal lebih bersahabat untuk membantu distribusi berat tubuhmu lebih baik.
6. Cukupi kebutuhan vitamin neurotropik
Ubah gaya hidup menjadi lebih sehat dari sekarang. Hindari rokok, minuman bersoda, alkohol, dan junk food. Pilih menu sehat dengan nutrisi yang cukup untuk tubuhmu. Untuk kesehatan sarafotot, cukupi kebutuhan vitamin neurotropik. Fungsi vitamin neurotropik adalah dapat membantu menjaga kesehatan saraf, melindungi dan meregenerasi saraf dalam tubuh. Vitamin neurotropik dapat diperoleh dari konsumsi makanan seperti telur, kacang-kacangan, roti gandum, susu, ikan, daging unggas, keju.
7. Obati jika serangan nyeri terjadi
Jika kamu sudah terlanjur mengalami nyeri pada saraf, jangan dibiarkan. Segera konsumsi NEO rheumacyl Neuro obat pereda nyeri saraf. NEO rheumacyl Neuro aman sepanjang diminum sesuai aturan. Kesehatan saraf ototmu akan terjaga dengan Vitamin Neurotropik yang meliputi Vitamin B1, B6, dan B12. Vitamin B1 memiliki peran dalam metabolisme karbohidrat yang penting bagi penyediaan energi