1. Hajar Aswad
“Batu ini pada hari kiamat akan muncul dengan dua buah mata yang mampu melihat, mulut yang dapat berbicara, bersaksi terhadap orang-orang yang ber-istilam kepadanya dengan benar.” (HR. Turmidzi).
Batu hajar aswad merupakan bagian paling mulia di Masjidil Haram. Hajar Aswad adalah pondasi pertama pembangunan Ka’bah oleh Nabi Ibrahim AS. Anjuran untuk mengusap dan mencium Hajar Aswad bukan berarti kita menyembah batu ini. Anjuran ini turun karena Nabi Muhammad SAW melakukannya. Mencium Hajar Aswad adalah bagian dari ibadah sebagaimana kita wukuf di Arafah, bermalam di Mudzdalifah, dan Thawaf.
Batu ini pada awalnya berwarna putih, tapi karena dosa dan kesalahan manusia, batu ini pun berubah menjadi hitam. Sebagaimana tertulis dalam hadits:
“Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”. (HR. Tirmidzi)
2. Multazam
Multazam merupakan tempat antara pintu ka’bah dan Hajar Aswad. Secara harfiah, multazam berarti “tempat yang sangat diperlukan”. Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan.” (HR.Ahmad dalam Musnad Imam Ahmad Jilid V, hal. 347).
Tempat ini merupakan tempat yang paling dianjurkan untuk berdoa. Tempat suci ini merupakan tempat tamu Allah menangis memohon ampunan-Nya.
3. Al Hathin
Al Hathin adalah segitiga yang terisolir antara Hajar Aswad dan sumur zamzam serta maqam Ibrahim. Hajar aswad adalah ujung segitiga, sedangkan sumur zamzam dan maqam Ibrahim adalah dudukannya. Pendapat lainnya mengatakan Al Hathin adalah hijir Ismail. Hijir Ismail dahulu merupakan bagian dari ka’bah. Namun pada Masa Quraisy, ka’bah mengalami perombakan. Bangunan yang dibangun Nabi Ibrahim AS mengalami penyempitan. Hijir Ismail seolah-olah berada di luar ka’bah. Hal ini dikuatkan melalui Hadits Rasulallah SAW.
Siti Aisyah ra. pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai dinding hijir Ismail. Apakah ia bagian dari rukun suci ini? Nabi menjawab “betul”. Kemudian Aisyah bertanya lagi “Mengapa mereka tidak memasukkan sekalian sisanya ke kabah?” Nabi menjawab ”sebab kaummu kekurangan dana.” (H.R. Nasa’i).
4. Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim adalah sebuah batu yang dijadikan tempat berdirinya Maqam Ibrahim AS. Pendapat lain mengatakan, maqam ini merupakan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim AS. Dianjurkan shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim setelah waqaf di Baitullah.
Dalam kitab Qadhaya al Mar’ah fi al Hajj wa Al Umrah, Dr. Ablah Muhammad Al Kahlawi menuliskan bahwa “di antara keutamaan Maqam Ibrahim ialah dikabulkannya setiap doa yang dipanjatkan di sana”.
5. Sumur Zamzam
Sumur zamzam adalah mata air yang dimunculkan oleh malaikat Jibril untuk Siti Hajar dan putranya yang masih kecil, Ismail. Ketika itu, kedua manusia shaleh ini begitu haus dan lapar. Air zamzam muncul dari bawah kaki Ismail kecil, setelah Siti Hajar berlari kecil dari Shafa menuju Marwah selama 7 kali putaran untuk mencari air.
Ketika Siti Hajar melihat air yang muncul dari bawah kaki Ismail yang sedang menangis. Ia merasa takjub dan tiba tiba berkata, “Zamzam!” sehingga kini mata air tersebut dikenal dengan nama sumur Zamzam.
Sumur zamzam terletak di sebelah tenggara ka’bah, dan memiliki kedalaman 42 meter. Salah satu penelitian mengatakan, air zam zam merupakan jenis air dengan PH terbaik sedunia.
Sumber: Buku Hajj & Umrah for Woman, oleh Indriya R. Dani & Hj. Hayatilah.
Foto: Dok. Google