Judulnya belanja bulanan biar hemat, tapi ketika deretan produk berjejer rapi dengan segala promo yang ditawarkan, tak jarang membuat rencana awal jadi berubah. Niat belanja apa saja dan berapa saja, menjadi luntur karena banyaknya godaan. Kantong pun menipis tanpa disadari di setiap bulannya.
Semacam naluri alamiah bagi wanita untuk membeli sesuatu di luar kebutuhan. Padahal dampaknya bukan untuk saat ini saja, tapi untuk jangka panjang. Kita butuh siasat agar belanja bulanan tetap pada batasnya, tidak keluar jalur apalagi sampai menjadi pemborosan. Karena tanpa disadari keperluan belanja bulanan merupakan salah satu keperluan terbesar di setiap bulannya.
Ada beberapa tips sederhana tentang belanja bulanan yang diulas oleh Aidil Akbar Madjid di bukunya Manajemen by Amplop. Siapa tahu, dengan pembiasaan sederhana ini bisa membantumu menabung lebih banyak dan mengatur keuangan dengan lebih bijak.
1. Belanja Setiap Akhir Bulan
Belanja besar bulanan normalnya dilakukan satu sampai dua kali dalam sebulan. Lakukan kegiatan belanja di akhir bulan. Apa saja keuntungannya? Pasar modern atau supermarket biasanya memberikan diskon besar-besaran di akhir bulan dan pertengahan bulan (akhir minggu kedua dan akhir minggu keempat setiap bulan). Diskon ini membantu menghemat belanja bulanan. Akhir bulan pun tidak membuat hati merasa “punya banyak uang” sehingga tidak membeli barang-barang di luar kebutuhan.
2. Buat Daftar Belanja
Meski agak malas, tapi tetap biasakan mencatat (di buku kecil, di handphone, di mana saja) daftar kebutuhan yang akan dibeli. Bedakan antara kebutuhan rumah seperti untuk cuci (deterjen, pewangi, pembersih lantai, dan lain lain), kebutuhan pribadi (sabun, shampoo, pasta gigi), makanan minuman yang tidak segar atau bisa disimpan lama (beras, kopi, gula, susu) serta daftar makanan segar (sayuran, buah, daging).
Untuk makanan tidak segar, kita dapat membeli barang tersebut untuk konsumsi satu bulan atau dua minggu. Lakukan ritual belanja ini di pasar modern karena mereka dapat memberikan harga miring dibanding pasar tradisional.
Dengan daftar ini, kita bisa lebih fokus untuk membeli keperluan yang benar-benar dibutuhkan.
4. Belanja Makanan Segar di Pasar Tradisional
Untuk makanan segar seperti sayuran, buah-buahan atau daging-dagingan, lebih baik dibeli di pasar tradisional. Makanan segar tidak tahan disimpan lama, sehingga kita akan membelinya berulang kali dalam sebulan. Ada baiknya memilih pasar tradisional atau tukang sayur yang lewat depan rumah untuk keperluan ini. Belanja makanan segar untuk dikonsumsi selama sebulan selain tidak baik untuk kesehatan juga akan terbuang karena sudah busuk atau tak layak olah lagi. Akibatnya, kita akan membuang uang lebih banyak dibandingkan membeli kebutuhan makanan segar tersebut setiap minggu.
4. Belanja Sachet Terkadang Lebih Irit
Belanja deterjen atau sabun dalam jumlah besar memang biasanya mendapat diskon yang lumayan. Tapi bagaimana dengan pemakaiannya? Apalagi jika kegiatan cuci mencuci dilakukan oleh bibi tersayang alias pembantu rumah tangga. Sulit bagi kita untuk mengecek pemakaiannya. Hal ini bisa disiasati dengan membeli barang barang tersebut dalam bentuk sachet. Ukurannya yang sama mengurangi kemungkinan kita salah menakar penggunaannya.
Demikian tips yang diulas Aidil Akbar Madjid dalam rangka menjawab pertanyaan surat pembaca kepadaya. Temukan ulasan lengkap mengenai pengelolaan keuangan di buku ini. Selamat mencoba, selamat berbelanja!