Para pengantin wanita tentu ingin tampil maksimal di hari pernikahannya. Sehingga tak jarang wanita rela merogoh kocek dalam untuk menyewa makeup artist terbaik agar tampil cantik. Tapi jangan lupa, Islam memiliki beberapa aturan untuk tata rias wanita. Dan ini juga berlaku untuk riasan hari pernikahanmu. Jangan abaikan hal-hal berikut agar hari bahagiamu berkah diridhoi Allah SWT.
Alis
Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat wanita yang membuat tato dan meminta ditato, yang mencabut bulu alis dan meminta dicabut, yang merenggangkan gigi dan memperindahnya, serta wanita-wanita yang mengubah ciptaan Allah.” (HR. Al-Jami ash-Shaghir).
Beruntung dewasa ini sudah ada beberapa trik makeup untuk menyiasati bentuk alis yang kurang rapi tanpa mencukurnya. Misalnya dengan menggunakan concealer dan brow pomade. Mintalah pada makeup artist pernikahanmu untuk tidak mencukur alis, atau yang dikenal sebagai no trim eyebrow.
Bulu wajah
Rangkaian riasan pengantin wanita juga biasanya mencakup facial threading, atau mencukur bulu-bulu halus di sekitar wajah agar kulit terlihat lebih mulus dan makeup menempel sempurna. Tapi kamu harus berhati-hati karena hal ini dilarang dalam Islam.
Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat orang yang mentato dan yang minta ditato. Allah pula melaknat orang yang mencabut rambut wajah dan yang meminta dicabut.” (HR. Muslim)
An-Nawawi rahimahullah menerangkan, “An naamishoh adalah orang yang menghilangkan rambut wajah, sedangkan al mutanammishoh adalah orang yang meminta dicabutkan. Perbuatan namsh itu haram kecuali jika pada wanita terdapat jenggot atau kumis, maka tidak mengapa untuk dihilangkan, bahkan menurut kami hal itu disunnahkan.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 14/106).
Jika makeup artist pilihanmu menawarkan layanan facial threading atau threading, cobalah untuk menolaknya dengan alasan apapun. Makeup artist yang baik sedianya mampu menampilkan kecantikan alami wajahmu, tanpa perlu mengubahnya.
Konde hijab
Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya yaitu kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia (maksudnya penguasa yang dzalim), dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu (jarak jauh sekali).” (HR. Muslim).
Stylist pernikahan biasanya akan menggelung rambut wanita tinggi-tinggi, kemudian menambahkannya dengan berbagai aksesori hingga menyerupai sebuah konde, baru menutupi kepala kita dengan hijab. Hal ini dilarang dalam Islam karena hal tersebut menjadikan orang dapat mengetahui apakah rambut kita panjang atau pendek walau tertutup hijab. Sedangkan esensi berhijab adalah menutup aurat sehingga tidak ada yang mengetahui berapa panjang rambut kita, lekuk tubuh, besar-kecilnya dada kita, dan lain-lain.